selain ada sawan mayit, juga ada sawan manten. sawan ini berlaku untuk bayi yang belum bisa berjalan. pada jaman dahulu seorang ibu dilarang mambawa bayinya ke acara Walimatul ‘ursy (acara pernikahan), agar tidak terkena sawan manten yang datang dari aura pernikahan tersebut. karena pada acara hajatan seperti itu ada aura-aura negatif yang berkeliaran dalam rumah tersebut. baik yang datang dari para pawang hujan, pawang pengantin, serta roh-roh sesepuh yang ikut hadir.

ciri-ciri bayi terkena sawan manten adalah tidak mau makan, kalau malam rewel, badan panas dan bisa sampai kejang-kejang, matanya seperti ketakutan. hal tersebut di akibatkan karena pada saat dibawa ke acara pernikahan tadi melihat banyak sekali mahluk gaib dan aura-aura negatif. sehingga salah satunya bisa menempel pada si bayi tersebut.
untuk menangkal atau mnyembuhkannya anda tidak perlu khawatir, karena tidak sulit. yang penting anda harus segera mengobati dan jangan ditunda-tunda, karena kasihan anak yang nangis terus bisa membuatnya sakit badan beneran. karena kapekaan mata dan telinga bayi yang membuat dirinya rentan di ganggu mahluk-mahluk gaib.
Bila anak kena Sawan Manten (pengantin) maka mengatasinya adalah dengan memberikan ramuan Sawanan yaitu Bangle dan Dlingo kemudian dicampur bunga yang telah digunakan oleh kedua mempelai. namun apabila ternyata anda etrlanjur memabawa bayi ke tempat pernikahan, maka untuk menangkalnya adalah, ibu si bayi biasanya meminta sedikit bunga yang digunakan oleh kedua mempelai, dan kemudian bunga tersebut dibawa oleh ibu dengan mengikatkannya di ujung kain gendongan si anak.