setiap manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan, agar kelak mereka bereproduksi sehingga menghasilkan keturunan. namun tidak semua setiap pasangan dapat dengan mudah menghasilkan seorang anak. ada yang setelah menikah bertahun-tahun belum di berikan momongan. ada yang karena perjodohannya cocok sehingga langsung mendapatkan anak. permasalahan seperti ini ternyata sudah di fikirkan dari dahulu kala opleh para sesepuh sehingga munculah ramalan tentang perjodohan yang berhubungan dengan rezeki anak. ramalan jodoh ini merupakan hitungan untuk mengetahui gampang atau susahnya mendapatkan anak/ keturunan. biasanya orang yang melakukan pernikahan tentu ada yang ingin cepat-cepat memiliki momongan. namun bagaimana jika keinginan tersebut tidak terlaksana jika ternyata sudah bertahun-tahun menikah belum juga dikaruniai anak.
meskipun secara medis sering dikatakan bahwa seorang pasangan yang tidak bisa memiliki anak sering di klaim sebagai seseorang yang memiliki kelainan seperti mandul, atau penyakit kista, dll. akan tetapi dalam adat jawa diterangkan bahwa hal tersebut sebenarnya karena faktor perjodohan yang tidak cocok sehingga dalam mendapatkan keturunan sangat susah. bahkan ada yang sampai tua tidak memiliki anak. apabila anda bisa memahami artikel saya ini tentu akan memilih pasangan yang dapat mudah mendapat keturunan. karena kebahagiaan dalam rumah tangga adalah memiliki anak.
maka dari itu, selektiflah dalam mencari jodoh. perlu hitungan yang mantep agar segala sesuatu bisa menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan. menikah adalah tujuan utama dalam hidup, jangan sampai gagal dalam menjalani kehidupan rumah tangga karena perjodohan yang tidak sesuai dengan ramalan jawa sehingga berakibat pupusnya harapan, yang di akibatkan salah satunya adalah karena tidak dapat menghasilkan keturunan. dalam primbon jawa ditulis tentang hitungan untuk perjodohan ini, dengan firasat tentho, gembi, sri dan punggel. masing masing memiliki watak yang berlainan. oleh karena itu pernikahan di daerah adat jawa sangat kental dengan hitungan-hitungan ini, gunanya adalah untuk emlihat rezeki serta keberuntungan dari berbagai hal di masa yang akan datang.
untuk menghitung perjodohan tersebut maka caranya adalah neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlahkan, kemudian dikurangi / dibuang empat-empat kemudian sisanya di cocokan dengan firasat dibawah ini (jika belum tahu neptu hari dan pasaran bisa klik disini) :
1. Gentho,
apabila jatuhnya sisa satu maka firasatnya gentho. artinya seseorang yang perjodohannya tiba firasat ini maka kelak setelah menikah akan susah dalam mendapatkan anak, butuh waktu bertahun-tahun hingga 10 tahun lebih baru menghasilkan. meskipun anda melakukan terapi atau menggunakan obat-obatan tetap saja susah jika belum sampai pada waktunya . oleh karena itu perjodohan ini dinamakan gentho yang berarti susah mendapatkan anak..
2. Gembi,
jika sisa dari perhitungan neptu weton kedanya adalah dua maka firasatnya gembi. yang artinya bahwa kelak seseorang yang melaksanakan pernikahan ini maka akan cepat dikaruniai anak. biasanya dalam 1 sampai dengan 2 tahun usia pernikahan sudah mendapatkan momongan. jadi apabila anda ingin cepat punya anak maka carilah jodoh yang jika dijumlahkan hari kelahirannya jatuh pada firasat gembi ini.
3. Sri,
dari ke empat firasat pejodohan yang paling baus adalah firasat SRI. jika jatuhnya disini perjodohan anda maka selain mudah mendapatkan anak seperti firasat gembi juga akan dipermudah mendapatkan rezeki. olah karena itu kebahagiaan dan keberhasilan sama-sama diraih. jika anda menemukan pasangan yang serasi dan cocok seperti ini maka segeralah di nikahi karena sudah jelas firasatnya sangat bagus.
4. Punggel,
firasat yang paling di takuti adalah Punggel. karena orang tua jika menjodohkan anaknya dan ketemunya punggel maka tidak ada tawar menawar langsung di batalkan. karena sesuai ramalan adat bahwasanya selain susah dalam mendapatkan anak juga akan susah segala galanya. banyak sial dan sengkolonya. bahkan diramalkan bahwa salah satu pasangan akan cepat mati karena tidak kuat menghadapi sengkolo badan yang menimpanya. akibat salah dalam perjodohan.