Kerata basa yaiku/ adalah sebuah makna dari pada kata yang sering dikaitkan dengan kehidupan dan juga dapat dimaknai sebagai kepanjangan/ singkatan dari suatu kata tersebut tertentu, sehingga satu kata tersebut dapat menyiratkan makna kalimatnya. Kerata basa juga sering disebut sebagai Jarwa Dhosok, yang berarti penjabaran/keterangan (jarwa) yang disingkat (dhosok/ndhesek). Kata “Kerata basa” sendiri berarti asal-usul kata.
namun demikian adapun kata yang sudah terbentuk kebanyakan hanya di otak-atik maknanya sehingga cocok dengan kata tersebut, karena jaman dahulu orang jawa sangat kreatif dalam mengolah kata sehingga terlihat seperti bahwa kata tersebut adalah penggabungan dari pada kalimat yang di buatnya.
berikut contoh kata yang tergabung dalam kerata basa:
- Anak : Karep apa-apa kudu ana lan enak
Diartikan seperti itu adalah penggambaran yang dimau anak harus selalu ada dan hidupnya juga ingginnya selalu enak. - Adik : Anggere di didik
Maksudnya bahwa seorang adik harus di didik agar menjadi orang yang berguna - Ayu : Parase gampang payu
Maksudnya raut wajahnya cantik dan cepat laku atau cepat menemukan jodoh - Bapak : Bap apa-apa pepak
Seseorang yang dituntut untuk menyediakan segalanya untuk menghidupi anak dan istri - Batur : Embat-embating tutur
Batur adalah seperti emperan rumah bisa juga teras, disana dikatakan tempat untuk berdiskusi dan cerita kosong dengan orang lain - Bocah : Mangan kaya kebo, gaweyane ora kecacah.
Bocah sama saja dengan anak kecil di siratkan ketika makan seperti kewan dan kelakuane tidak beraturan - Brekat : Dideleh mak breg terus diangkat
Brekat adalah makanan yang didapat dari hajatan atau kenduri dan biasanya ditunggui anak saat orang tua mereka menghadiri kenduri, jaman dulu makanan ini di bungkus daun pisang ada juga yang menggunakan anyaman bambu/ kepis. Jadi saat dibuka para anggota keluarga akan berkumpul untuk menyantap bersama. - Buta : Kalbu sing ora ditata
Buta di katakan sebagai sesuatu yang tidak di susun dengan baik sehingga tidak memahami dan mengetahui apa-apa yang ada di sekelilingnya. Bisa diartikan buta penglihatan atau buta tentang ilmu atau pengetahuan. - Cangkem : Yen ora dicancang ora mingkem.
Cangkem adalah mulut dalam bahasa jawa kasar dalam tembung kerata basa dikatakan sesuatu yang harus dijaga baik-baik untuk mengucapkan segalanya. - Cangkir : Kanggo nyancang pikir
Cangkir seprti gelas, biasanya dibuat untuk minum teh atau kopi. Di ibaratkan bahwa cangkir sebagai sarana untuk menciptakan inspirasi atau berfikir. - Cengkir : Kencenge pikir
Cengkir adalah buah kelapa yang masih kecil belum ada isi. Di ibaratkan dalam kerata basa sebagai kuatnya berfikir atat pikiran yang sedang kalut. - Dhalang : Ngudhal piwulang
Dhalang adalah seseorang yang memberikan kesenian berupa wayang dengan memainkan dan bercerita tentang kehidupan jaman dulu dan biasanya berisikan tentang nilai-nilai budi luhur agar para penonton sambil mengaji atau belajar. Oleh karena itu dalam kerata basa juga dikatakan sebagai orang yang memberikan pelajaran. - Denawa : Ngeden hawa (ngumbar hawa napsu)
Seseorang yang suka mengumbar kemauan yang kurang baik karena disertai dengan hawa nafsu. - Desember : Gedhe-gedhene sumber
Merupakan bulan dimana saatnya musim hujan besar-besarnya - Dongeng : Dipaido ora mengeng
Dongeng adalah sebuah cerita yang di buat untuk menceritakan kepada anak-anaknya sebagai cerita hiburan dimasa lampau dengan mengkaitkan tentang apa yang ada di kehidupan nyata. - Garwa : Sigaraning nyawa
Garwa adalah pasangan dalam kerata basa dikatakan sigaraning nyawa yang artinya belahan jiwa. - Garpu : Yen ora mbegar ora iso mlebu
Selain sendok ada garpu, apabila tidak mambuka maka tidak bisa menusuk makanan - Gedhang : Saged padhang, digeget bar madhang.
Gedhang adalah pisang yang di ibaratkan akan bisa terang dan ketika dimakan setelah makan nasi. Atau makanan penutup - Gerang : Segere wis arang-arang
Gerang adalah kiasan kondisi tubuh yang sehatnya sudah jarang-jarang - Guru : Digugu lan ditiru
Guru menjadi suri tauladan yang harus di contoh dan ikuti - Gusti : Bagusing ati
Adalah hal yang merupakan memiliki perasaan dan pemikiran paling baik - Januari : Hujan saben ari
Sebuah bulan dalam kalender yang di kaitkan dengan musim hujan yang terjadi pada bulan januari karena sering terjadi hujan hampir setiap hari. - Kaji : Tekade siji
Kemauannya hanya satu - Kathok : Diangkat sitok-sitok
Celana ketika akan dipakai maka kakinya mengangkat satu-satu - Kodhok : Teka-teka ndhodhok.
Seperti katak, datang-datang langsung jongkok - Kotang : Sikute diutang
Seperti cara memakainya yang sikunya dilipat - Krikil : Keri ing sikil
Apabila dijalan-jalan banyak kerikil dan kita menapak tanpa menggunakan sandal maka akan terasa geli di kaki - Kupat : Ngaku lepat
Pada saat dulu kupat hanya di buat pada saat hari raya, ketika orang-orang hendak memasrahkan keluputan atau saling bermaaf-maafan. - Kuping : Kaku njepiping
Seperti bentuknya terlihat kaku dan terbuka di bagian kepala - Kupluk : Kaku nyempluk
Peci yang dipakai dikepalaa sehingga menutupi bagian atas kepala - Kursi : Yen diungkurake banjur isi
Seperti kursi yang ketika di letakan pasti ada orang duduk - Ludruk : Gulune gelo-gelo, sikile gedrug-gedrug
Sebuah tontonan yang memeriahkan suasana malam di perkampungan saat jaman dulu - Maling : Njipuk amale wong sing ora eling
Adalah pencuri yang suka mengambil haknya orang lain tanpa berfikir panjang - Mantu : Dieman-emani meksa metu
Menantu yang di sayang sayang oleh mertuanya - Maratuwa : Mara-mara ketemu tuwa
Orang tua dari pasangan yang akan ketemu jika sudah masanya hendak menjadi orang tua - Nopember : Ana sumber
Bulan dimana datang musim hujan - Ngelmu : Angele yen durung ketemu
Ilmu yang tentu susah apabila tidak dipelajari - Oktober : Untub-untube sumber
Sebagai bulan akan datangnya musim hujan - Pebruari : Yen mepe mburu ari
Bulan dimana datang musim panas dan pabila akan menjemur padi sudah tidak takut datang hujan - Piring : Sepi yen miring
Tempat untuk makan, apabila diletakan miring berarti tidak ada makanan - Prawan : Yen pepara (lelungan) kudu wayah awan
Anak gadis yang harus dijaga dan jangan bepergian malam hari karena akan berbahaya bagi keselamatannya. - Saru : Kasar lan keliru
Sebuah tindakan atau perkataan yang tidak semestinya - Sejarah : Sejan ngarah (yen dina riaya/Idul Fitri)
Sesuatu yang sudah lama terjadi - Sekuter : Sambi sendheku mlayu banter.
Tinggal duduk atau berdiri sudah jalan sendiri dengan cepat - Sepuh : Sabdane ampuh
Orang sepuh/ sudah tua ucapannya sangat manjur atau ampuh - Setir : Senajang singset tetep bisa muntir
Meskipun kecil tetapi menjadi kemudi untuk mengarahkan kendaraan - Simah : Isine omah
Tempatnya rumah - Sinom : Isih enom
Masih muda - Sirah : Isine rah
Tempatnya nyawa - Siti : Isine bulu bekti
Isinya perbuatan yang baik-baik - Sopir : Yen ngaso mampir (ing warung).
Apabila capek berhenti istirahat di warung - Sruwal : Saru yen nganti uwal
Tidak baik apabila sampai berlebihan - Sulap : Yen kesusu bakal ketilap.
Sesuatu yang berjalan cepat apabila tidak berhati-hati akan terlihat tipuannya - Tandur : Nata karo mundur
Menanam padi sambil mundur - Tapa : Tatane kaya wong papa
Seseorang yang melakukan ritual dengan duduk disebuah tmpat dalam waktu yang lama - Tarub : Ditata supaya katon murub
Di susun supaya terlihat meriah - Tayub : Ditata supaya katon guyub
di susun supaya terlihat baik - Tebu : Antebe kalbu
Mentepe rasa niat yang kuat - Tepas : Titip napas
Menitipkan nafas - Tumpeng : Tumindak sing lempeng
Perbuatan yang harus lurus melalui jalan yang terarah - Tuwa : Untune wis rowa, ngenteni metune nyawa
Giginya sudah tidak lengkap/ ompong dan menunggu lepasnya nyawa - Ukir : Ukurane pikir
Membuatnya dengan berfikir kreatif - Wanita : Wani ditata
Berani untuk bersikap - Wedang : Dianggo gawe kadang
Dibuat untuk disuguhkan kepada orang - Wedhus : Suwe ora tau adus
Binatang yang di ibaratkan tidak pernah mandi - Weteng : Ruwet tur peteng
Perut digambarkan sebagai sesuatu yang susah dan gelap