Hitungan jawa adalah penjumlahan antara neptu hari dan pasaran untuk mencari hal-hal baik di dunia dan menghindari hal buruk yang kemungkinan terjadi. asal usul dari hitungan jawa ini diketahui berdasarkan primbon jawa kuno bahwasannya manusia diciptakan ke dunia membawa nasibnya masing – masing yang dapat diketahui dari hari lahir atau weton. hitungan jawa menurut adat jawa sangatlah penting untuk menentukan pertemuan hari seperti untuk perjodohan, ramalan, keselamatan dll.
hitungan jawa atau yang disebut neptu, akan didapatkan setelah mengetahui neptu hari dan pasaran jawa contoh seseorang laki-laki yang lahir rabu kliwon akan melaksanakan pernikahan dengan seorang wanita yang memiliki weton minggu manis. untuk melihat kecocokan pasangan hingga hari baik untuk melaksanakan pesta pernikahan hingga menempati rumah, semua ada hitungannya. itulah yang disebut hitungan jawa yakni menggabungkan weton keduanya kemudian di cari unsur kebaikan didalamnya. tidak hanya itu aja contoh yang kedua seperti seseorang yang sedang mencari pekerjaan/ rejeki dapat melihat wetonnya sendiri kemudian lakukan hitungan jawa sesuai primbon tentang arah rejeki dan pekerjaan yang cocok agar tidak sia-sia dalam melakukan pekerjaan.
kepercayaan manusia khususnya orang jawa dahulu hingga sekarang tentang hitungan jawa guna menjadi pedoman kehidupan tidak mudah luntur karena sudah turun temurun, mereka yakin bahwa dalam diri manusia dan hitungan jawa tidak bisa terlepas dan ada hubungan yang erat sebagai pedoman hidup untuk mengingatkan manusia agar selalu berhati-hati dalam bertindak dan berbuat. oleh karena itu orang tua jaman dulu selalu berpesan dan mengingatkan agar selalu mendengar nasehat para orang tua karena mereka pada umumnya yang telah paham tentang hitungan jawa sehingga bisa memberikan nasehat demi kebaikan anak cucunya.
dasar dari pada hitungan jawa mengaju pada tiap neptu hari dan pasaran sebagai berikut:
HARI Neptu
Minggu 5
Senin 4
Selasa 3
Rabu 7
Kamis 8
Jum’at 6
Sabtu 9
PASARAN Neptu
Legi 5
Pahing 9
Pon 7
Wage 4